Sisi Biru Maroko, Kota Chefchaouen


Maroko merupakan sebuah Negara yang terletak di Afrika Utara dengan Rabbat sebagai ibukotanya. Walaupun begitu, Casablanca lah yang menjadi kota yang terbesar di Negara tersebut. Letak Maroko bersebrangan dengan benua Eropa, maka dari itu, tak seperti Negara-negara tetangganya, kebudayaan Maroko merupakan campuran kebudayaan dari Arab, Eropa, dan Berber. Ada beberapa kelebihan dari Maroko yaitu tidak diperlukannya pengajuan visa bagi Warga Negara Indonesia dengan jangka waktu tiga bulan, selanjutnya, iklim dan cuaca di Maroko juga menyenangkan karena Maroko dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang sangat nyaman dalam sebagian besar waktu dalam setahunnya, selain itu, Negara ini merupakan salah satu negara di Benua Afrika yang memiliki tingkat ekonomi serta keamanan cukup baik dan sangat aman untuk dikunjungi. Maroko juga merupakan Negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam sehingga tidak sulit bagi para pendatang atau wisatawan muslim untuk mencari tempat ibadah atau restoran halal. Maka dari itu, Maroko menjadi anggota yang berpengaruh dari Liga Arab dalam kontribusinya diberbagai bidang.

Salah satu bidang yang sangat berpengaruh bagi ekonomi Maroko yaitu bidang pariwisata. Maroko memang terkenal sebagai Negara yang indah, eksotis, dan penuh dengan sesuatu yang menarik bagi para pengunjung atau wisatawan. Mulai dari makanan, tempat wisata, hingga langit pun mendukung perjalanan wisatawan ke sana. Hampir setiap sudut dari Maroko memiliki keindahan tersendiri. Tak heran, banyak wisatawan dari Indonesia atau Negara lainnya tidak ingin melewatkan liburan mereka ke Maroko.


Tak hanya Fez, Marakesh, Casablanca dan Rabat yang menjadi daya tarik bagi Maroko, ada salah satu kota yang saat ini menjadi tempat favorit para wisatawan yaitu kota Chefchaouen. Kota ini terletak di barat laut Maroko. Kota ini berdekatan dengan Tangier, serambi Maroko yang hanya dipisahkan oleh Selat Gibraltar dengan Spanyol. Chefchaouen merupakan kota kecil yang didirikan pada tahun 1471 dan terletak di jantung Maroko Rif Mountains. Kota kecil yang memiliki sekitar 40.000 penduduk ini juga telah mendapat tempat khusus di hati para wisatawan karena keunikan yang dimilikinya. Chefchaouen disebut juga sebagai kota biru yang sangat unik dan dicari-cari oleh para wisatawan asing karena tempatnya yang sangat indah dan menawan. Warna biru ini memberikan perasaan damai dan nyaman ketika seseorang berjalan di dalamnya. Menariknya, warna birunya pun beragam, mulai dari yang paling terang hingga paling gelap. Walaupun kota ini tak sebesar kota-kota lainnya, tapi kota ini penuh dengan sejarah dan terkenal dengan arsitekturnya yang indah. Salah satu hasil arsitektur kota Chefchaouen yang menonjol yaitu bangunan-bangunan seperti rumah dan dinding-dinding kota yang berwarna biru yang mungkin tidak bisa ditemukan di kota lainnya. Bangunan-bangunan ini yang membuat kota Chefchaouen begitu berbeda dan sangat didambakan para wisatawan. 


Arsitektur Chefchaouen merupakan perpaduan khas Spanyol dan Moorish. Pada awalnya, bangunan-bangunan di Chefchaouen tidaklah berwarna biru seperti saat ini. Adanya faktor sejarah yang bersifat teologis yaitu: kedatangan pengungsi Yahudi asal Spanyol lah yang kemudian membawa tradisi mengecat bangunan dengan warna biru terang pada tahun 1930. Menurut kepercayaan setempat, warna biru melambangkan langit dan surga, serta dapat mengingatkan mereka kepada Tuhan. Meski para pengungsi Yahudi tersebut sudah meninggalkan Kota Chefchaouen, tradisi mengecat kota dengan warna biru terus berlanjut hingga sekarang. Tradisi mengecat bangunan yang masih diterapkan hingga sekarang menjadi nilai seni bagi kota Chefchaouen. Sumber lain mengatakan bahwa biru adalah warna suci dan merupakan ungkapan rindu terhadap kampung halaman mereka. Maka dari itulah para penduduk setempat menyulap keseluruhan warna kota mereka menjadi Kota Biru.
Dahulu, kota Chefchaouen hanyalah sebuah kota dengan konsep kota tua dan tidak terlalu menarik karena hanya terdiri dari bangunan kuno berwarna putih dengan pagar di sekitar bangunannya. Tapi saat ini, Chefchaouen menjadi salah satu destinasi wisata utama di Maroko. Kota ini terus dijaga oleh pemerintah hingga masyarakat setempat agar terhindar dari bermacam polusi yang mengacam terpuruknya bidang pariwisata di kota ini dan agar wisatawan yang datang ke kota ini akan bertambah setiap tahunnya.


Menurut cerita, Chefchaouen dibuat oleh seorang tuan tanah, Muay Ali Ben Rachid, dan istrinya yang berkebangsaan Spanyol, Zhora, di tahun 1471. Si tuan tanah dan istrinya ini diusir dari Spanyol pada abad ke-15. Demi membuat sang istri nyaman tinggal di sana, Muay Ali Ben Rachid mendirikan kota yang bentuknya persis dengan desa tempat tinggal Zhora, Vejer de la Frontera. Maka dari itu tak heran jika mampir ke Chefchaouen akan membuat para wisatawan seakan berada di Eropa. Warna bangunannya yang dicat biru langit juga membuat kota ini cocok untuk dijadikan tempat berfoto. Lokasinya yang berada di kaki pegunungan Rif juga sangat cocok untuk para wisatawan yang menyukai olahraga hiking.

Bagi pecinta drama Korea, kamu mungkin sudah tau bahwa drama Vagabond yang diperankan oleh Suzy dan aktor tampan Lee Seung-Gi yang akan ditayangkan pada April 2019 telah menyelesaikan syuting dramanya yang bertempat di Negara Maroko ini. Bisa dilihat dari beberapa postingan Suzy yang merupakan salah satu mantan member girl group miss A tengah bergaya di antara bangunan-bangunan berwarna biru di kota Chefchaouen hingga memakai pakaian hingga topi khasnya.
 


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat kamu berada di Chefchaouen
 

  1. Menjelajah birunya Medina Chefchaouen
Inilah salah satu tempat iconic yang menjadi favorit para wisatawan. Terdapat lorong-lorong dan anak tangga yang di sekelilingnya dipenuhi oleh bangunan-bangunan berwarna biru dari biru tua hingga biru muda yang tampak sama. Tak hanya itu, kamu juga bisa menemukan restoran hingga toko-toko di lorong ini.

  2. Hiking
Karena berada di perbukitan, kamu juga bisa menikmati keindahan kota biru ini dari ketinggian. Hal ini juga menjadi salah satu kesukaan para wisatawan saat mengunjungi kota Chefchaouen.

  3. Hammam
Tempat ini merupakan tempat di mana orang Maroko membersihkan diri. Mulai dari memijat, menggosok, hingga mandi uap. Banyak tempat yang bisa kamu datangi jika kamu tertarik untuk mencobanya, biasanya harga yang ditarif sekitar 10 dirham dan terdapat perbedaan jam buka untuk laki-laki dan perempuan.

  4. Belanja
Tak bisa dipungkiri, kota Chefchaouen disebut-sebut sebagai tempat wisata belanja yang menyediakan berbagai macam souvenir dan oleh-oleh khas. Jika berkunjung, kamu bisa menyempatkan untuk membeli kerajinan asli seperti pakaian hingga selimut wol tenun yang tidak ada di kota lainnya.

  5. Menikmati pemandangan di Plaza Uta el-Hammam
Terdapat tempat yang Plaza Uta el-Hammam, tempat itu dipenuhi oleh deretan kafe dan restoran. Setelah puas menjelajahi bangunan-bangunan biru, hiking, belanja, hingga membersihkan diri, di sini kamu bisa melepas lelah sambil makan atau minum. Tak hanya itu, jika kamu tiba di sini saat sore hari, dari titik ini, kamu juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam atau sunset.

  6. Mencicipi kuliner
Selagi di sini, kamu perlu mencicipi berbagai kuliner khas yang ada. Salah satu makanan yang menjadi favorit adalah tagine dan couscous. Makanan ini sangat cocok disantap untuk menghangatkan diri dengan tarif 90 hingga 120 dirham.


Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi hal-hal yang kamu bisa dilakukan di sini karena kota ini merupakan kota yang begitu menarik apalagi untuk para wisatawan yang senang berjalan kaki sambil mengitari kota dan berfoto-foto. Jadi, kapan giliranmu berkunjung ke sini?






Sumber:

https://tourmaroko.wordpress.com/2017/10/02/10-tempat-wisata-alam-di-maroko-yang-terkenal/
 
https://blog.misteraladin.com/10-tempat-ini-bakal-bikin-kamu-ngidam-liburan-ke-maroko/

https://ellyprachtig.blog/2017/04/10/mengunjungi-13-tempat-wisata-menarik-dalam-8-hari-di-maroko/

https://www.cheria-travel.com/2016/02/makna-tersembunyi-dibalik-kota-biru-chefchaouen-maroko.html

https://kumparan.com/@kumparantravel/chefchaouen-kota-biru-yang-harus-dikunjungi-saat-ke-maroko

https://www.merdeka.com/gaya/ini-chefchaouen-kota-smurf-dan-surga-ganja-di-maroko.html

https://www.bintang.com/food-travel/read/2350403/5-hal-menarik-yang-bisa-kamu-jumpai-di-chefchaouen-maroko 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dwidaya Branch Margo City

The Indonesian Hakka Museum

Why I do Tour Travel?